Copyright © Cerita Mila
Design by Dzignine edited milaizzatul
Thursday 12 December 2013

milkuat!

"mil, mil, milkuat!"
salah satu panggilan dari kakak-kakak gue yang kalo gue denger ini niscaya gue bakal teriak "kakaaaak aku gak mau dipanggil kayak gituuuuh! aku bukan jajanan anak-anak!!! " *dunia berguncang* tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..........................
akhir-akhir ini gue kangen sama panggilan itu, hmmmm lebih tepatnya gue "butuh" panggilan itu. :')

sudah! sudah! segala postingan yang ada di blog gue ini gak boleh mengandung unsur mellow, tapi huaaaaaaa gue capek nangis hari iniiiiii menangisi masalah yang muter-muter diatas kepala gue, yang mondar-mandir di depan mata gue, yang seliweran di kuping gue bahkan tidur pun gue masih membawa semua itu ke mimpi gue T______T dan naasnya gue gak ngerti harus ngapain. sumpah gue gak ngerti !!

lalu ada pertanyaan sederhana dari seorang temen gue yang harus gue temukan jawabannya,
"emang lo bisa ngelakuin apa, mil?"

jawaban sementara: gue bisa gila -_-

tapi, Allah sayang banget sama gue, sayangnya pakek banget-banget-banget. buktinya dari dulu, sesedih-sedihnya gue, pasti adaaaaa aja cara Allah buat motivasi gue. salah satunya, saat ini ada seorang kakak yang bikin tulisan dibawah ini, dan itu "waw" sekali isinya 


"Teman-teman, saya minta maaf apabila ada hak dari teman-teman sekalian yang belum saya tunaikan. Maaf kalau saya belum paripurna dalam menjalankan kewajiban.


Saya bukan orang yang paling soleh di antara teman-teman sekalian. Saya juga bukan orang yang paling pinter dibanding teman-teman sekalian. Saya cuman orang lemah yang bisa Allah kuatkan melalui dukungan teman-teman sekalian. 

Teman-teman sekalian, semoga Allah menjaga kalian. Satu hal yang saya khawatirkan untuk amanah kita ini BUKANlah kurangnya uang, bukan pula kurangnya popularitas dan sedikitnya orang. Karena "... Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah bersama irang yang sabar" QS. Al Baqarah: 249

Apa yang saya khawatirkan adalah KERING-nya IMAN dalam diri kita yang bisa membuat; 
- Tegur sapa kosong makna sehingga terasa menyakitkan.
- Pertemuan-pertemuan hanya untuk menghapus kewajiban sehingga terasa menegangkan.
- Diri merasa paling capek sehingga kita saling mengandalkan.

Kalau memang tiga hal tersebut yang selama ini kita rasakan, faghfirlanaa, maka yang harus diperiksa dan diubah bukanlah lingkungan sekitar kita, melainkan HATI kita. Segala Puji bagi Allah yang menciptakan hati seorang manusia yang bisa dicuci sehingga bersih lagi. Sekiranya sulit untuk kita bersihkan, kita bisa membuangnya dan meminta hati yang baru kepada-Nya yang menggenggam dan membolakbalik hati kita.

Teman-teman sekalian, semoga Allah memuliakan kita melalui amanah yang sedang kita emban ini.. 

Jangan takut dakwah ini akan binasa. Karena dakwah ini bukan milik saya, bukan milik para pemimpin juga anggotanya. Dakwah ini MILIK ALLAH. Ya, Dakwah ini milik Allah. Allah-lah yang akan menjaganya hingga yaumul akhir kelak. 

Akan tetapi, taktutlah bila semangat yang dulu membuat kita berkumpul, merancang mimpi di jalan ini, itu semua hilang. Mungkin lebih tepatnya  bukan hilang, tapi BERSERAKAN. Bukankah seharusnya ruh-ruh yang menyeru dalam tujuan mulia bersama itu menyatu saling bergandengan? 

Teman-teman sekalian yang semoga Allah menyatukan hati kita.. 

Amanah ini sudah mau sampai di ujung tangganya, untuk kemudian beralih naik ke tangga yang lebih tinggi. Apa yang belum kita lakukan dengan baik, atau bahkan tidak terlaksana, mungkin banyak. Kita pun punya bolong di sana sini. Maka di sisa waktu yang Allah berikan ini fokus kita bukanlah ke arah situ. Fokus kita mengarah ke; bagaimana caranya di sisa waktu ini KITA BISA MEMBERIKAN USAHA TERBAIK kita. 

Dengan kesempatan singkat yang Allah berikan di akhir ini, kita mungkin tidak bisa melakukan hal besar. Namun saya yakin kita semua bisa melakukan hal kecil TAPI DENGAN SEMANGAT, CINTA, DAN KESUNGGUHAN YANG BESAR. Sehingga kita bisa menutupnya dengan sakinah, dengan husnul khatimah. Inilah fokus kita.

Coba sekarang kita bayangkan wajah-wajah adik penerus kita. Mereka adalah saksi sekaligus orang yang akan melanjutkan amanah mulia ini. Maka pastikanlah apa yang mereka lihat dari kakak-kakak mereka adalah:

Langkah yang paling tegap, semangat yang paling menyala, antusiasme yang menggelora, dada yang paling lapang, kekeluargaan yang menghangatkan, syuman yang merekah, bukan sebaliknya.

Untuk bisa seperti itu maka bersiaplah, hari-hari kedepan akan menjadi hari-hari yang melelahkan, malamnya akan menjadi malam yang panjang. Karena mungkin kita harus menjadi seorang kakak yang tidur paling malam dan bangun paling pagi. 
Sehingga, suatu saat nanti ketika mereka mengalami masa-masa penuh tantangan seperti ini, setidaknya mereka nanti bisa berkata kepada adik-adik mereka:

"Dulu abang/mbak kita pernah menghadapi tantangan yang cukup menguji nyali. Kami tidak mendapati mereka berpangku tangan, atau lari dari tantangan. Mereka semua TURUN TANGAN! 

Meski tidak mudah dan harus 'berdarah-darah', atas izin Allah mereka semua bisa melaluinya. Maka dari itu, kita harus yakin kita pun bisa melalui tantangan ini insya Allah!" 

Teman-teman rahimakumullah,
Allah telah berjanji dan Dia tidak pernah mengingkari janji:

"Sungguh jika kamu menolong (agama) Allah, maka Allah akan menolongmu, dan meneguhkan kedudukanmu." QS. Muhammad: 7

"Sesungguhnya dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan" QS. Asy Syarh: 6

"Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar2 akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik." QS Al Ankabut: 69

Maka dari itu, bismillah..

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Tantangan besar Allah turunkan satu paket dengan pundak yang kuat. Apa yang kita miliki, persaudaraan dan cita-cita mulia ini, jauh lebih beaar dari apa yang sedang  kita hadapi. Terlebih bila Allah sudah ada 'di belakang' kita. Apa lagi yang perlu dikhawatirkan? 

Allahu Akbar! 
Allahu Akbar! 
Allahu Akbar! 

Kita insyaAllah bisa husnul khatimah. Menutup semuanya dengan sakinah, tanpa meninggalkan generasi penerus yang lemah. 

Tunggu apa lagi? 
Saatnya beraksi!
Semangat yaa semua!

Uhibbukum fillah "

Itulah yang saya dengarkan, 
SUATU HARI DI NEGERI HARAPAN
Salam semangat, @YsGunawan


Speechless bacanya.
ya semoga gue kuat menghadapi ini semua. 

"oke mila, lo gak boleh terus-terusan nangis, jangan sampe juga lo ngeluh. karna harusnya lo bersyukur masih "diajarin" sama Allah. katanya lo berdoa gak pengen jadi orang yang biasa-biasa aja, so, ini pengkabulan doa lo. dan ini masih soal awal, belom yang soal yang lebih gila lagi."

hmmm, iya sih kalo persoalan level newbie aja gue udah nyerah takberdaya, apa lagi level-level selanjutnya. gue yakin banget Allah lagi ngasih treatment ke gue biar gue bisa jadi orang-orang yang sering gue "kepoin" hehehe dan sekali lagi, gue cam kan ke diri gue, kalo ini masih tingkat dasar, sedangkan orang-orang yang sering gue "kepoin" itu dulu pasti pernah mengalami cobaan kayak gini, dan mereka bertahan, bekerjakeras, dan yang terpenting mereka belajar ! dan terus belajar dari tantagan-tantangan yang mereka hadapi.

milkuaaaaaaaaaaaat!!!

*postingan ini dibuat pada saat tingkat stress sedang pada puncaknya -__-v*

0 komen:

Post a Comment

waktunya komentaaar