Copyright © Cerita Mila
Design by Dzignine edited milaizzatul
Wednesday 1 October 2014

ins(true)(girl)

Tepat sebulan gue menjalani hari sebagai mahasiswa semester lima, tepat sebulan gue menjalani paruh tahun kedua kepengurusan HMD Fisika 2014, dan tepat sebulan gue menjalani hari sebagai mahasiswa............................................
Sistem dan Instrumentasi Fisika
*gemuruh* *halilintar*

dan juga tepat sebulan juga gue bosen dengan pertanyaan "kenapa milih instrumen mil?"
Jawaban formal: Karena bagi saya instrumen paling fleksibel, dapat masuk ke semua bidang, dan saya lebih menyukai hal yang aplikatif.
Jawaban santai: Soalnya gue gak mau ngejelimet sama teori-teori bro, gue suka yang langsung ada "wujudnya."
Jawaban sombong: Hey, bidang apa coba yang gak butuh anak instrumen? industri apa yang gak butuh instrumen? sebutin coba! *angkat2 dagu*
Jawaban narsis: biar jadi paling cantik, soalnya banyakan cowonya di instrumen.
Jawaban males: gara-gara elektronika digital sama pak Martha -__-
Jawaban ngeselin: Kepo banget sih, mau tauuuuu aja. #plak

Tapi jangan berpikir Instrumen adalah yang berhubungan dengan musik, karena gak mungkin banget gue kuliah musik kalo cuma bisa maen kecrekan, pianika sama gitar.

Beberapa tahun yang lalu, saat gue harus menentukan pilihan akan melanjutkan kuliah di mana, gue search di google dengan kata kunci "Geofisika UI" karna saat itu gue pengen banget berkecimpung di BMKG dan gak mau meninggalkan sedikit peninggalan astronomi dan atmosfer bumi dan ternyata itu ada di Fisika UI. Oke terpilihlah Fisika UI.
Setelah ikut OPT 2012 jadi kenalan sama Fisika Medis dan pengen banget berkecimpung di dunia kedokteran karena kedua sahabat gue SMA anak kedokteran, jadi gue yang Fisika gak mau ketinggalan di dunia kedokteran juga. 
Galau Geofisika vs Fisika Medis berkecamuk sampai akhirnya datang lah pendaftaran Program Beasiswa BATAN yang dikhususkan untuk mahasiswa yang akan memilih bidang Fisika Nuklir & Partikel, Instrumentasi Fisika, atau Fisika Medis saja. Akhirnya gue berdoa
"Ya Allah, jawaban dari kegalauan ini ada pada keputusan beasiswa ini. Jika beasiswa ini hak mila, maka geofisik memang bukan yang terbaik untuk mila." dan tak disangka saya menjadi bagian dari mereka.....

Memantapkan hati 100% untuk medis makin hari bukannya makin kuat malah makin lemah. Bukan karena masih cinta sama Geofisik, tapi entah kenapa banyak hal yang bikin gue ragu ada di Fisika Medis *apalagi setelah tragedi kuliah Fisika Modern* T___T

Berbarengan dengan itu,banyak hal yang membuat gue nengok ke Instrumen. Dari mulai praktikum elektronika yang bagi gue seru, artikel-artikel yang gak sengaja kebaca tentang kemajuan intrumentasi, kuliah elektronika bersama pak Martha yang sering merenggut weekend gue, sampai obrolan instrumen yang selalu terngiang-ngiang. contohnya secara gak sengaja gue inget lagi sama senior *yang sebenernya gue lupa siapa* pas gue wawancara untuk tugas OPT gue nanya
Gue: "kakak peminatannya apa?"
Kakak itu: "Instrumen."
Gue: "kenapa masuk instrumen kak? gak geofisik gitu?"
Kakak itu: "nih gue bilangin, yang ada di dalem bumi ini bakal abis kalo diambilin terus, mending kembangin teknologi yang ada di permukaan, nih ada HP, laptop, itu instrumen semua." *maaf ya anak geof atau perminyakan, gue menulis apa adanya.* gue paham kok kalau semua ilmu alam itu sama, gak ada yang lebih unggul peminatan A atau B atau C atau D atau E atau F ,yang ada adalah lebih minat dimana kitanya.

Dari sekian banyak percakapan sama senior waktu OPT, percakapan itu yang masih jelas gue inget. *gak tau kenapa*
Orang tua menyerahkan semuanya ke gue, meski sebenernya bokap gue dari awal emang pengen gue masuk instrumen, tapi dulu gue ga mau pake banget. >o<

Sampai akhirnya gue berada di depan persimpangan jalan antara medis dan instrumen. Gue gak pernah ngerasa galau sama pilihan sampe kaya gitu. Bahkan sampe berefek ke fisik gue.
Terus pas udah sampe puncaknya gue lakuin cara pamungkas penghilang galau : Sujud & cerita semuanya ke Allah sampe bener-bener tenang.
Ikhtiar untuk sharing ke senior-senior medis & instrumen juga terus gue lakuin. daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan......................... akhirnya hati gue yakin seyakin-yakinnya untuk milih peminatan yang pernah gue benci ini. hahaha

Bismillahirrahmaanirrahiiim....
resmi sudah gue menjadi 1 dari 4 cewe ditengah 14 cowo mahasiswa instrumen 2014.

angkatan gue ini emang bisa dibilang angkatan langka. Armada nyampe 18 orang dengan cewe yang sampe 4 orang, padahal biasanya kisaran 10 orang dan cewenya kalo gak 1 ya 2 atau 3 paling banyak. dan yang paling bikin langka adalah ada anak instrumen maniak pink, bahkan punya kotak komponen warna pink, solder warna ungu, dan masih nyari-nyari kabel jumper & resistor warna pink *yang tau beli dimana bilang ya* selalu ngubah display osiloskop jadi warna pink, selalu pake wedges, dan sering pake kostum bunga-bunga macam gue. ^^v *untung gue gak di boykot* makanya gue lebih suka bilang gue anak ins(true)(girl) bukan ins(true)(man) *maksa*

Gue harus berkenalan dan siap menapaki lebih jauh *caelah* tentang Sensor dan Aplikasi, Pengukuran dan Interfacing, Mikrokontroler, Mikroprosesor, Komputer (Perangkat Keras dan Pemograman), Pengujian Tak Merusak (Non Destructive Testing), Metrologi, Pemrosesan Sinyal Analog dan Digital, Instrumentasi Pengukuran Besaran-besaran Fisika, Instrumentasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Instrumentasi Pengukuran, dan Instrumentasi Kendali/Kontrol. *guling-guling* ._. .-. ._.

Yaaaa.... semoga awal dari cerita mila di instrumen ini akan menjadi awal dari perjalanan yang luar biasa. Yang mengantarkan gue ke cita-cita keren gue ^^ aaamiiiin.......

seeeeemaaaaangaaaaaat!!
Thursday 31 July 2014

Ruang Tamu 15 tahun yang lalu

Ini hari ketiga setelah Idul Fitri 1435 H. artinya gue lagi di Madiun di suatu rumah yang penuh banget sama kenangan dan apapun yang terjadi gue gak mau rumah ini berubah bentuk. Ya, di kediaman keluarga Partodihardjo. Seorang kakek yang semoga selalu tersenyum di langit sana melihat 28 cucunya tumbuh meski tanpa sempat memeluk secara langsung, satupun :")

Sejak gue lahir sampe sekarang, setiap idul fitri gue pasti ngerayain di rumah ini. Cuma sempat 3 atau 4 kali gue ngerayain idul fitri bukan di tempat ini. Jujur aja, pulang ke tanah kelahiran adalah hari-hari yang selalu gue tunggu-tunggu sepanjang tahun. tapi beberapa tahun belakangan ini, ketika lebaran gue ngerasa kangen sama suasana lebaran-lebaran yang terjadi belasan tahun yang lalu, gue kangen sama keluarga besar gue, gue kangen sama semua yang pernah terjadi di ruangan tempat gue duduk sendiri saat ini.

Ruang tempat gue duduk sekarang adalah ruang yang biasa digunain buat menjamu tamu. Cukup buat maen futsal juga kok ._. Ruangan seluas itu sekarang isinya cuma gue, kursi, dan meja. Meski sesenyap itu, di kepala gue masih terekam gelak tawa 15 tahun yang lalu di ruangan ini.

Dulu, H-min-seminggu lebaran, seluruh kelarga besar Partodihardjo dari mulai keluarga si anak pertama sampai keluarga si anak ke-sepuluh (nyokap gue) kumpul di rumah ini. Biasanya para anak kumpul di ruang tengah, sedangkan para cucu menguasai ruang tamu, ada yang main balap skuter, maen boneka, maen PS, maen tamagoci, pokoknya maenan semua lah. Bisa dibayangin kan, ruangan itu seriuh apa. Keramaian itu bertahan sampai H-plus-seminggu lebaran setiap tahunnya. Sampai gue nangis gara-gara harus pulang ke Jakarta lagi.

Tapi sekarang, waktu merubah suasana itu.
Gak ada skuter, gak ada boneka, gak ada PS, gak ada tamagoci, dan gak ada mainan-mainan lainnya.
Topik obrolan pun bukan tentang mainan terbaru, kartun terbagus, atau pun skor games terseru.
Semua tergantikan dengan gadget komunikasi dan topik pembicaraan menjadi tentang kampus, kegiatan, dan pekerjaan,
Sepupu gue yang biasa nemenin gue maen boneka atau rumah-rumahan udah pada mau "diambil orang"
Sepupu gue yang biasa bawa mobil mainan terbarunya, sekarang bawa mobil beneran.
Sepupu gue yang biasa ngajakin gue ngomongin kartun, sekarang lebih sering bahas tentang "lagi deket sama si anu". hmmmmmffff. topik ini topik yang gak pernah ilang setiap kumpul sepupu meski mungkin gue satu-satunya yang berbeda prinsip, hahaha *yaelah jangankan deket sama si anu, ngobrol aja gak pernah, jangankan ngobrol, nyapa aja gak berani, jangankan nyapa, ada di satu lokasi yang ada si anu aja selalu berusaha menghindar, kalo ada jalan laen gue mending lewat jalan laen, kalo ada aslab laen, gue mending ke aslab laen deh #eh aneh sih kenapa gue selalu cenderung menghindari orang yang gue suka, mungkin karna gue takut kebaca*  Sudahlah akan tiba saatnya gue memperkenalkan anggota baru ke keluarga ini #eak #mendadakvisioner #sindromsemesterlima

ya lucu, semuanya berubah.
Gak hanya kegiatan dan topik pembicaraan yang berubah, anggota keluarga yang dapat berkumpul juga sudah tak selama dulu. Memang, semakin banyak anggota keluarga baru, tetapi munculnya anggota baru menciptakan keluarga besar yang baru dan tentunya waktunya pun akan terbagi.


Jadi, tradisi kumpul sepupu sekarang tak lebih dari 10 orang bisa diajak hangout. yaaaa~ kurang lebih tinggal segini plus 3 orang yang belum menciptakan keluarga baru. . .

Gue harus bisa terima kalau keriuhan masa-masa kecil itu harus jadi kenangan. Gue harus bisa terima karena silaturahim tidak hanya dijalin di keluarga ini saja, tapi juga keluarga lain yang telah terikat dengan tali pernikahan, dan lingkungan tempat tinggal. Gue juga harus bisa terima kalau keluarga besar yang gue miliki telah menjadi keluarga besar-keluarga besar yang baru. Waktu membawa yang baru datang dalam keluarga ini dan juga membawa yang lama pergi dari keluarga ini. Yang penting silaturahim gak boleh keputus sampai kapanpun :)

Untuk Mas Bima dan Mas Febri, maaf cuma bisa nengokin setahun sekali, semoga kabar kalian baik, dan semoga Allah menyediakan ruang tunggu yang nyaman untuk kalian di langit sana :))
Wednesday 25 June 2014

dua dekade

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
tepatnya ini hari ke lima gue memasuki komunitas "kepala dua". Bersyukur banget ternyata bumi gak bosen ngajakin gue 20 kali keliling matahari dan masih berlanjut, bersyukur juga kontrak gue di bumi sampe di tahun ke 20, entah sampe kapan dan entah apakah amal ibadah gue cukup untuk "ngontrak" di surganya Allah & bisa meet and greet bareng Rasulullah saw. huaaaaaaaaaaa.......... pengen banget Ya Allah. T____T

postingan ultah kali ini gak ngomongin masalah kado kaya di postingan-postingan ultah sebelumnya. bukan berarti gak ada kado yang berkesan, justru berkesan semua, mulai dari boneka, nasi kuning *hwaahaha ini spesial buatan nyokap* sampe silver ring berhias batu warna pink *dari sobat gue kok, jangan salah sangka*. Gue juga berterimakasih buaaanyak buat semua yang udah memanjatkan doa khusus untuk gue di 20 tahun ini. Dan ucapan selamat yang membombardir gue hari ini juga sangat gue hargai, meski sebenernya gue baru ngerasa agak kurang pas kalo di-selamet-in. lahwong bukan hari raya, jadi bukan termasuk hari yang seharusnya dirayakan. Maap yak kaula muda yang jarang gue kasih ucapan "selamat" saat lagi ultah, bukannya gak peduli, tapi gak pas aja. yang penting kan doanya :)
Jadi, hari ini diisi dengan syukur yang teramat dalam dan tetep inget kalo tandanya umur gue terus berkurang :")

Nah! gue sempet berpikir buat bercerita sambil memflashback semua cerita gue sepanjang 20 tahun ini. gak semua sih paling cerita yang berkesan aja. Bersyukur itu bisa lebih maksimal kalau kita mengingat apa yang udah terjadi dan kayaknya cerita mila dari awal bakal kaya fairytale .*hazek*. 
Oke, cerita akan gue mulai dari .......

20 tahun yang lalu
Madiun, hari Selasa legi tanggal 21 Juni 1994 tepatnya 11 Muharram 1415 H jam 01:15 WIB pertama kali gue bikin berisik di dunia ini dengan tangisan dan pertama kali gue ngambil oksigen di dunia ini. Nama Mila Izzatul Ikhsanti sebenarnya bukan nama yang dirangkai dari suatu arti.
kata "Mila" diambil karna mama lagi suka sama nama itu, padahal gak tau artinya. akhir-akhir ini gue iseng nyari di om google dan ternyata kata "Mila" berasal dari nama bahasa Hongaria yang artinya dicintai rakyatnya *mungkin gue akan jadi ratu --v*
kata "Izzatul" diambil karna suatu ketika mama lagi nyusuin gue sambil nonton kajian di TV, nah ustadzahnya itu anggun, pinter, dan namanya ada "Izzatul"-nya, akhirnya diambil deh. akhir-akhir ini gue iseng nyari di kong google dan ternyata kata "Izzatul" berasal dari bahasa Arab yang artinya kemuliaan.
kata "Ikhsanti" diambil karna papa pernah punya murid yang pinter, sholehah, cantik, dan namanya ada kata "Ikhsanti"-nya. sampe sekarang gue gak tau artinya apa. karna yang punya arti itu kata IHSAN bukan IKHSAN. yaudah lah yang penting maksudnya baik, nama gue gak mainstream jadinya. ^^ 
19 tahun yang lalu
menurut cerita, waktu itu gue disayang banget sama nenek & pakde gue. karna waktu itu mama dan papa sering ke jakarta untuk ngurus penempatan ngajar di sana, sedangkan gue ditinggal di Madiun. Hal yang samar-samar gue inget adalah gue sering diajak pakde gue ke kebon nyari buah bernama Ceplukan bahasa kerennya Physalis minima . Menurut cerita juga, gue suka ngisengin sepupu gue yang cuma 3 bulan lebih tua dari gue. bahkan suatu ketika gue pernah ngegigit sepupu gue itu sampe merah, mungkin gue gemes sama dia karna dia jauh lebih putih dari gue -_- *punya bakat suarez*

18 tahun yang lalu
ternyata gak seterusnya gue hidup dalam lingkungan jawa yang sangat kental. waktu itu gue dan orang tua pindah ke jakarta karna mama dan papa memang ditugaskan untuk menjadi guru matematika di sekolah menengah kejuruan di jakarta. gue pertama tinggal di daerah Jatinegara dan disana gue diasuh sama kakak sepupu gue yang sabar banget jadi temen main gue bareng boneka-boneka gue.

17 tahun yang lalu
cerita ditahun ini yang pernah gue tau adalah ketika gue selalu nangis dan uring-uringan waktu mama dinas di bandung selama sebulan. Bahkan katanya sampe bikin papa kewalahan nanganin gue yang maksa untuk pergi ke bandung buat ketemu mama -___________-" akhirnya gue berhasil ngerecokin mama disana. *bandel*

16 tahun yang lalu
gue gak begitu inget ada cerita apa di umur 4 tahun. gue masih menyandang status anak semata wayang, mama papa gue yang berprofesi sebagai guru matematika pastinya selalu meninggalkan gue di rumah dari pagi sampai siang menjelang sore. Gue gak punya temen main karna memang anak seusia gue di lingkungan itu semua cowo dan gue gak sanggup jungkir balik kaya cowo-cowo waktu itu -.- Cukup dengan pengasuh dan boneka kesayangan gue yang bernama "Rita" hari-hari dari pagi sampai siang selalu menjadi ramai. di umur-umur segitu gue lagi suka banget ngoleksi gelang dan bando. Kegiatan paling menarik waktu itu adalah gonta ganti gelang di tangan =_=

15 tahun yang lalu
waktunya sekolah!!! sekolah pertama yang gue masuki adalah TK Islam Nurul Iman, Jakarta Timur. Kelas pertama namanya kelas "nol kecil" gurunya bernama bu Ami. itu pertama kali gue kenal sama orang yang gak punya ikatan darah sama gue. Teman-teman deket gue waktu itu Tika, Erin, Luki yang ketiganya entah sekarang ada dimana. tapi masih inget banget wajah-wajah kecil mereka. Hal yang paling gue suka waktu masa TK adalah ketika hari Kartini, gue didandanin adat jawa lengkap, terus jalan di panggung, terus difoto! hwehehe *punya bakat centil*

14 tahun yang lalu
masih bersekolah TK dengan guru bu Eva yang cantik banget. kenangan gue masih di hari Kartini dimana hari itu berakhir dengan tangisan karena gue sangat menanti hari itu dimana gue bisa memakai kebaya warna pink *maap penyakit pink-addict gue udah kronis sejak kecil ^^v* buatan nyokap gue, dandan allout, bisa jalan di panggung dan memenagkan kontes baju adat. tapi ternyata gue kalah -__- gak dapet piala dan gue nangis senangis-nangisnya. Tapiiiii, keinginan gue untuk dapet piala akhirnya terbayar sudah ketika kejadian yang pernah gue ceritakan di >>Piala Pertama. Tahun terakhir di sekolah ini gue tutup dengan syukuran ulang tahun gue ke 6, waktu itu bener-bener seneng banget karna mama ngasih kabar kalau gue sebentar lagi udah jadi seorang kakak, dan meski sedang hamil, mama masih sanggup bikin dua kue tart besar yang penuh dengan hiasan krim bentuk mawar pink untuk syukuran di rumah dan di sekolah. huaaaaaa~~~ belum lagi, waktu itu mama juga sempet bikinin gue gaun warna putih sesuai desain yang gue pengenin. kebayangkan betapa hebatnya mama gue. Beberapa bulan kemudian gue wisuda dari TK dan wellcome putih merah! Enam bulan setelah gue ultah ke 6, gue resmi melepaskan gelar anak semata wayang karna 13 Desember 2000 jam 4 sore gue dapet kabar kalau mama melahirkan seorang putri kecil yang beberapa hari kemudian diberi nama Ilma Ainur Rohma. MILA-ILMA *itu-itu aja* anak kecil ini yang bikin hidup gue bener-bener ramai. :*

13 tahun yang lalu
Bersekolah di SDS. Kartika X-1 salah satu sekolah milik yayasan Persit TNI AD di daerah Matraman. Kelas 1 waktu itu diajar oleh Pak Katmun yang sering membuat kesal gue. Jaman gue waktu itu kelas 1 SD masih ada pelajaran menulis huruf tegak bersambung di buku garis tiga *padahal garisnya banyak, gak cuma tiga* Namanya pelajaran menulis elok. Pak Katmun ini selalu ngasih nilai bagus anak-anak yang berasal dari TK Kartika, sedangkan gue yang udah usaha susah payah gak pernah dapet nilai setinggi mereka padahal tulisan gue gak kalah bagus kok *beneran gak boong -.-v* dan di kelas 1 gue gak pernah menyentuh peringkat satu. Hobi gue masih menghabiskan buku tulis, tapi kali ini bukan dibuat buku absen sekolah imajinasi, tapi menulis cerpen. bakat bikin cerita & curhat gue udah tercium sejak kecil. ^^ Kebiasan jelek gue waktu kecil itu suka nangis di sekolah kalau waktu bel pulang sekolah jemputan gue belum dateng, meski cuma telat 10 menit aja gue bisa langsung nangis. kecengengan gue itu baru sembuh semenjak kelas 3 SD dimana gue udah mulai dibiasakan naik angkot sendiri. jadi, gue itu memang bukan cewe yang suka menunggu #tssaah
tapi ada hal sedih juga di tahun ini, karna nenek gue di Madiun jatuh sakit, dan sejak saat itu sampe saat gue menulis blog ini, gue gak pernah lagi dipeluk nenek waktu gue pulang ke Madiun karna kelumpuhan nenek gue. :"(

12 tahun yang lalu
Guru seperti Pak Katmun masih gue temui di kelas 2 SD bersama Bu Lasmi. Tapi semua berubah ketika bu Lasmi pensiun saat catur wulan pertama dan digantikan oleh Bu Eli. Semenjak saat itu, Alhamdulillah, peringkat satu selalu ada ditangan gue sampai gue lulus. :") Kelas 2 SD ini pertama kali gue mendapat pelajaran bahasa Inggris. *yaampun* dan Hari
Kartini masih menjadi hari favorit buat gue karna hanya di hari itu gue bisa didandanin secantik yang gue mau. huahaha

11 tahun yang lalu
Kelas 3 SD bersama Bu Erna, guru yang gosipnya galak padahal baik bannget. Pelajaran Komputer jadi pelajaran yang ditunggu-tunggu sama semua siswa karna waktu itu komputer dengan CPU & layar yang menghabiskan lapak + Mouse yang segede tikus got masih menjadi barang mewah buat siswa disana. Pendidikan agama juga gak lepas dari perhatian orang tua gue. gue belajar ngaji di TPA IKKA. Ustadz & Ustadzah disana yang berperan penting membuat gue bisa hafal surat-surat pendek, doa-doa, nulis arab, dan ngasih pengalaman ikut Loketa *meski gak menang* Kelas 3 SD gue udah dilatih mandiri untuk pulang sekolah sendiri naik angkot, tapi suatu ketika ada pengalaman menyakitkan ketika gue pulang-pulang nangis gara-gara dikatain b*go sama abang angkot karna gue lama banget naiknya *ya iyala gue kan masih kecil mana bisa naik angkot yang lagi jalan pelan >_<* papa gue gak terima dan besoknya pergi ke pangkalan angkot sambil nyari supir angkot tua yang ngatain gue.

10 tahun yang lalu
waktu itu gue sekeluarga pindah rumah ke daerah Kayu Manis, Jakarta Timur. Gue kelas 4 SD bersama bu Eli (lagi) dan bahasan utama gue dan temen-temen gue di sekolah adalah tentang telenovela Amigos-.- Kegiatan yang banyak berkesan adalah ketika Pramuka. Berhubung sekolahan gue punya tentara, jadi kegiatan Pramuka & Marching Band diperhatikan banget. Pramuka cukup menyita waktu dengan adanya Persami yang mengharuskan setiap regu menjadi yang terbaik pada penampilan api unggun, dan latihan pentas seni itu bisa memakan waktu berminggu-minggu -_-
di tahun ini gue dan adik gue juga sempat bergelut dengan suatu penyakit di paru-paru selama setahun. gara-gara itu gue sempet ilfil sama dokter, karna dokter pernah bikin mama nangis setelah berbicara dengannya. masih inget banget sedihnya mama papa sepanjang perjalanan rumah sakit-rumah setelah dokter ngasih vonis sakit gue & adik. Alhamdulillah cobaan itu cuma berlangsung sekitar satu tahun. Dokter gue waktu itu suka ngasih hadiah kalo gue dapet rangkin satu dan gue inget bangetpesennya, "kalo udah gede jadi dokter ya, kan zodiak kita sama." dulu sih senyam-senyum aja, sekarang "TIDAAAAAAK!!"

9 tahun yang lalu
kelas 5 SD jadi kelas yang paling berkesan buat gue selama di dunia putih merah. Punya guru super bernama pak Suwasto. bapak ini paling baik karena pernah suatu ketika gue harus ngwakilin sekolah bertarung di ajang pra-OSP Matematika tingkat SD. waktu itu Pak Suwasto sebenarnya lagi sakit tapi demi gue, beliau rela nganterin gue naik motor ke sekolah tempat pra-OSP. Alhamdulillah gue lolos ke tingkat OSP meski gak berhasil masuk ke ajang nasional, tapi pengorbanan guru gue itu gak bisa gue lupain. keren abis!

8 tahun yang lalu
tahun terakhir di masa putih merah dihabiskan dengan persiapan UAS dan General Test (UN). Tahun terakhir itu untuk sekolah gue harus menempuh jarak 12 km naik angkutan umum karena gue pindah rumah lagi ke daerah Pinang Ranti, Jakarta Timur. Seandainya dulu udah ada Transjakarta mungkin gue akan jauh lebih nyaman dibanding dulu. Alhamdulillah, Allah memberi nilai UAS dan UN yang cukup buat gue sehingga gue bisa masuk ke salah satu SMP unggulan di Jakarta Timur.

7 tahun yang lalu
Welcome putih biru! mejadi siswi SMPN 49 Jakarta bener-bener hal yang luar biasa. Gak hanya masuk sekolah unggulan tapi juga kelas unggulan karena Alhamdulillah gue masuk 10 besar PSB waktu itu jadi masuk kelas VII-1. Masa awal SMP diwarnai sama pengalaman Paskibra yang super gila. Panas-panasan semangat PBB sampe kaki gosong, juga ujan tangis karna gak lolos seleksi jadi tim inti suatu upacara besar. Selain paskib gue harus mengatakan suatu fakta bahwa gue pernah jadi anak Paduan Suara. *gue ulangi* Gue pernah jadi anak Paduan Suara. huahahaha gini-gini gue dulu megang suara mezo-sopran, brooooo~

6 tahun yang lalu
Alhamdulillah masih di kelas dengan orang-orang gila, gila belajar, gila ngelawak, sekaligus gila beneran. hal tergila ditahun ini adalah ketika peristiwa yang gue ceritain di >>Me and Astronomy terjadi. pengalaman yang luar-luar-luar biasa gak disangka. gue bener-bener kagum sama segalanya di tahun itu mulai dari kelas VIII-1, perlombaan Paskib, nyasar ke Astronomi, sampe mengagumi .... #haaallllah #plak

5 tahun yang lalu
pensiun dari Pakibra gue fokus banget sama UN, bahkan astronomi yang udah membuat gue "jatuh cinta" harus gue singkirkan. Gue masih ada berada di kelas dengan persangin berat dan gue harus jadi ketua kelasnya -_- *dikerjain anak-anak* Gue mengejar target untuk bisa jadi siswa SMA N 28 Jakarta, sekolah unggulan di Jakarta Selatan. tapi ternyata Allah gak menakdirkan gue untuk menjadi siswi di sana. Gue kecewa banget dan gak terima tapi satu tahun kemudian gue ngerti kenapa Allah gak meng"ACC" keinginan gue itu.

4 tahun yang lalu
Welcome putih abu-abu! Katanya masa SMA itu masa paling indah. iya! gue akui iya pake banget!. Awal bersekolah di SMAN 48 Jakarta ini gue memutuskan untuk berhijab, harus meninggalkan koleksi bando dan rok-rok pendek gue. Kecocokan gue dengan anak-anak Rohis membuat gue nyoba untuk berpindah dari KIR ke Rohis dan segala cerita tentang gue dan Rohis gue tulis tuntas di >>Jackpot saat SMA. Selain itu gue membuka gerbang astronomi lagi di hidup gue yang sekali lagi tanpa kesengajaan. Rohis dan Astronomi yang menjadi jawaban mengapa gue harus berada di SMAN 48 bukan SMAN 28. Gak pernah lupa sama teriakan ">>Jadilah Bintang dengan Belajar Bintang-Bintang !"  yang sempat gue jadiin salah satu judul cerita di sini. Allah mengizinkan gue untuk mempelajari kebesaran-Nya lewat astronomi sekaligus memperkenalkan gue dengan dunia siswa-siswa hebat macam tim Astronomi DKI yang ngasih tau gue kalo gue adalah bintang, karna berasal dari partikel-partikel bintang. ya bintang!!

3 tahun yang lalu
Masih mengidap gila Astronomi dan semakin gila sejak langkah gue terhenti di OSP 2010. Planetarium mendominasi latar cerita gue waktu itu. Kejutan-kejutan yang gak pernah gue lupa dari HAAJ, FPA, dan Fosca. Allah mengizinkan gue untuk lagi-lagi menuliskan cerita tim Astro DKI di >>again..., tapi Allah sekali lagi memang tidak mengizinkan gue untuk sampai di ajang nasional. Mimpi gue untuk berhadapan langsung dengan soal OSN Astronomi 2011 harus gue pendam dalam-dalam. Untungnya kekecewaan itu diobati dengan Rohis yang selalu punya segudang obat untuk nyembuhin penyakit hati. bisa gue katakan tanpa Rohis dan Astronomi masa SMA gue hampa sehampa-hampanya.

2 tahun yang lalu
Mengakhiri masa SMA dengan Khusnul Khotimah adalah doa gue saat itu. bergelut dengan segudang soal tryout UAS, UN, SNMPTN, dan SIMAK. Keinginan besar akhirnya tersandar pada Fisika UI yang resmi dijadikan harga mati 2012, meski sempat mencoba peruntungan mengajukan kesempatan SNMPTN Undangan di Teknik Kimia UI. Jatuh, nyusruk, nyungsep gue rasain selama berjuang memperebutkan satu bangku Fisika UI. Ternyata memang Allah ingin memberi pelajaran sangat berharga + menguji gue di masa-masa itu. Penantian panjang akhirnya terhenti pada sepuluh digit angka di koran pagi 2014800583 yang menandakan gue berhasil mengambil 1 dari 8 kursi terakhir di Fisika UI yang diperebutkan oleh ratusan orang,. Melalui jalur SIMAK Reguler akhirnya gue bisa menulis >>Akhir untuk Awal yang Luar Biasa. Alhamdulillah dan di waktu itu pula untuk pertama kalinya gue liat air mata papa . Syukurnya itu air mata bahagia karena gue, seumur hidup gue gak akan pernah lupa itu.

1 tahun yang lalu
4 Agustus pukul 15:24 WIB pertama kali menghirup atmosfer Departemen Fisika UI. Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa dengan segala kesibukannya mulai dari akademis sampe organisasi. OKK, PSAF, dan OPT adalah tiga acara super yang mencuci otak gue banget. Satupun catatan gue selama ikut kegitan Ospek itu gak ada yang gak gue simpen. Gue akhirnya ngerasain juga sensai kejut jantung nungguin IP dan IPK.  Fisika, FMIPA, dan UI bener-bener tempat yang menyedia HMD Fisika dan MII adalah dua organisasi yang turut andil membentuk cerita gue dengan warna warninya lewat segudang kegiatan dan kepanitian. Kehidupan gue sebagian besar udah mulai gue yang ngatur, ditambah lagi gue memilih untuk kost dan hanya pulang ke rumah waktu weekend . hmmmm.... awal-awal kuliah sering bikin nangis karna keteterannya parah. meskiii..... sampe sekarang sih. huhuhuh dewasa mil! dewasa!


Saat ini
gue, hamba Allah yang sebentar lagi menjadi mahasiswi semester lima yang telah menambatkan pilihan di peminatan Sistem & Instrumentasi Fisika, yang masih menjabat sebagai Bendahara I (Financial Controller) HMD Fisika UI 2014, yang masih harus berpartisipasi di Syiar Kabar48 ,yang punya tanggung jawab 16 anak binaan di SMAN 48 Jakarta, yang masih sering bingung gimana membagi waktu antara semua itu dan tanggung jawab gue sebagai anak & kakak dari seorang adik di rumah. :) Peran! ya PR banget buat gue kedepannya adalah gimana caranya membagi peran. Bukan tentang sebanyak apa tanggungjawab yang diemban, tapi seberapa berkualitasnya peran gue dalam setiap tanggungjawab itu :") hoaaaaah, semangat Mila! Banyak banyak sujud!!


Fuiiih, begitulah sebagian kecil dari cerita mila selama 20 tahun ini. Lumayan kan baru cerita segini aja udah 7 kali ngucapin hamdallah. *gak direkayasa loh*. Sekali lagi gue masih gak nyangka udah 20 tahun berpijak di bumi Allah ini. Kalau diliat perjalanannya, banyak banget takdir-takdir indah Allah yang menghiasi episode demi episode cerita mila selama ini. banyak banget! naik dan turunnya, bangun dan jatuhnya, seneng dan sedihnya gue selama ini ya semuanya punya hikmah tersendiri.
Fairytale aja pasti ada kisah sedihnya, Aurora yang kena kutukan maleficent, Snow White yang makan apel beracun, Cinderella yang disiksa ibu & sodara tirinya, atau Belle yang harus hidup dengan binatang buas. tapi justru cobaan-cobaan itu yang membuat endingnya jadi sangat indah.

Maka dari itu gue punya segudang rencana impan cerita mila episode kedepannya dan gue yakin pasti! pasti cerita mila jadinya akan jauh lebih indah dari yang gue pikirkan. aamiiin.

"For indeed, with hardship [will be] ease. Indeed, with hardship [will be] ease."QS.94:5-6
Thursday 13 February 2014

infinity!

"Dengan Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya (...Mila Izzatul Ikhsanti sebagai Bendahara Umum I...) Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia periode 2014, berjanji akan menjalankan setiap amanah Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, serta memegang teguh Aturan Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Kami dengan sadar mengucapkan ikrar ini tanpa paksaan dari siapapun."




Widih, itu paragraf + video pembukanya "ciyyyeee" banget ^^

gak tau gue masih bingung sampe sekarang harus berekspresi apa dengan kalimat-kalimat itu. hmmm

Mungkin, hari ini Kamis, 13 Februari 2014 atau bertepatan dengan 12 Rabiul Akhir 1435 H, saat waxing gibbous muncul di ufuk timur dan matahari mulai tenggelam bersama Capricornus di ufuk barat (hallah -__-) akan menjadi salah satu hari penting di Cerita Mila. 
huwaaaaiiiii???
karena, sore tadi di gedung B.101 FMIPA UI adalah Pelantikan PI BPH HMD Fisika FMIPA UI Periode 2014 dengan kata lain, amanah baru udah resmi nangkring di pundak gue. dan amanah ini ada di ranah Sospol, ranah yang belum pernah gue coba. T____T huft

(sekali lagi) gue masih bingung sampe sekarang harus berekspresi apa dengan kalimat-kalimat itu. hmmm
Pak Ketua waktu dilantik
Jadi, setelah gue melewati beberapa minggu di akhir tahun 2013 dengan kesibukan sebagai Sekum Pemira (Pemilihan Raya) FMIPA UI 2013 yang cukup memeras keringat dan air mata (hiks) terpilihlah para pimpinan Lembaga seMIPA, yeah salah satunya HMD Fisika yang insyaaAllah tahun 2014 ini dipimpin sama Moch. Abdul Majid, cowok Sukabumi yang selalu melekat dengan lagu "If Ain't Got You". hahaha ^^V

Selang beberapa menit setelah penghitungan suara, gue papasan sama ni anak dan gak pake basa basi doi langsung bilang "Mil, bantuin yak. udah sering ngurus duit kan yak?" <___________<
lalu, setelah melalui cerita yang tak usah diceritakan, akhirnya gue "menjabat" tawaran Majid.

Hari demi hari doi lalui dengan memikirkan orang-orang yang menurut dia memiliki pundak terbaik untuk memegang amanah ngurusin HMD Fisika, daaaaaaaan taraaaaaaaaaaaaaaaaa............. terbentuklah


gak maksud buat nyama-nyamain brand ice cream lembut dengan saus karamel yang dibalut dengan coklat Belgian nikmat ituh. Tapi makna Infinity di sini "tanpa batas" intinya kita pengen HMD kali ini inklusif lah. :D

Back to hari ini,
gak nyangka kalo sensasinya bakal kayak tadi, gue ngerasain gemeter dari ujung kepala sampe ujung kaki waktu ngucapin kata demi kata ikrar itu. Lebih deg-degan dibanding mau naik ke timbangan buat ngukur berat badan <__<
Yaaaa gimana ya, semua faktor tremor kekumpul dalam satu waktu. saking tremornya, gue lupa nama gue sendiri -.-

bayangin aja, ini pertama kali gue disumpah di bawah Alquran di hadapan banyak saksi, dan sebenernya saat itu gue harusnya kelas presentasi elektronika II, tapi gue dan beberapa temen gue izin ngaret 30 menit masuk kelas, jadi gue harus menjaga materi bab 2 elektronika II yang ada di otak gue supaya gak ilang kemana-mana -.-

Yak! semoga hari ini dan seterusnya bisa menjadi warna baru untuk Cerita Mila. Setelah banyak cerita tertulis bersama MII, semoga HMD gak kalah colorfull dibandingkan "di dalam rumah".
Meskipuuuuun.......
mungkin di sini, saat gue jatuh, gue harus berusaha bangkit sendiri.
mungkin di sini, saat gue nangis, belum tentu ada pundak yang bisa gue peluk dan bilang "mila! semangat!"
mungkin di sini, saat gue berkeluh kesah, belum tentu ada tangan yang bisa gue genggam
mungkin di sini, saat gue mulai gak karuan, belum tentu ada yang ngomelin
mungkin di sini, saat gue gak seceria biasanya atau gak kedengeran suaranya sehariii aja, belum tentu ada yang nanya "mil, apa kabar?"
mungkin di siniiiiiiiiii.............. hmmm entah lah kita lihat aja nanti.
dan gue baru ngerasa bahwa sesuatu bakal jadi sangat berarti kalo kita udah kehilangan. hiks *lah kenapa gue nangis*

Okedeh, Bismillah... ada suatu hal yang harus gue kerjakan di sini, dan memastikan semua akan khusnul khotimah ;')) Allah udah menuliskan cerita-cerita mila untuk hari-hari selanjutnya di lingkungan baru ini. Bendahara Umum I yeaaah mungkin hanya cara bagaimana gue menjalani tantangan ini, karna sebenernya di mana pun dan pada posisi apa pun,
tantangannya masih sama, bagaimana gue bisa menjalani ini semua sebagai bentuk ibadah. :))

Bismillahirrahmaanirrahiiim......

HMD Infinity!! Tanpa Batas!!

*foto-foto dalam postingan ini di sponsori oleh kak Taufik Mulya Budiman dan Faruk Afero yang telah memberikannya tanpa pamrih ^^
* video dalam postingan ini di sponsori oleh Paramitha Yunizar dan temannya yang telah berjuang merekam kami semua dalam satu frame camera hahaha ^^V
Thursday 16 January 2014

TROUBLE !

yak sekitar 15 menit yang lalu gue melakukan tindakan bodoh terhadap blog tercinta gue ini. hiks :'((

jadi, blog gue ini dikelola sama 2 akun yang sama-sama punya gue. akun pertama dengan email twentyone.june@yahoo.com (akun paling lawas dan masih alay) dan akun kedua dengan email mila95ikhsanti@gmail.com. Selama ini, akun pertama itu statusnya admin dan akun kedua statusnya penulis.

NAH! maksud gue akun kedua ini dijadiin admin dan akun pertama di detele. TAPIIIII! nggak tau kenapa tadi otak gue nge-hang dan tanpa pikir panjang akun pertama gue yang masih berstatus admin gue delete dan gue save setting-annya. yak! akibatnya blog gue yang cantik ini kehilangan admin dan cuma punya penulis dengan akun mila95ikhsanti@gmail.com

sedih! sedih banget! sedih banget-banget-banget!

sekarang kondisinya adalah gue cuma bisa login pakek akun mila95ikhsanti@gmail.com sebagai writer tanpa bisa men-setting apapun. hiks.

dengan kata lain, selamanya blog gue tampilannya akan seperti ini. huaaaa T____T

jika kau tau solusinya, please banget kasih tau gue :'((