Copyright © Cerita Mila
Design by Dzignine edited milaizzatul

Me & Astronomi

Bermula dari sebuah kesalahan sistem yang memaksaku untuk terjun bebas ke ilmu sains tertua ini. yeah, Astronomi.

Begini...

Sewaktu aku duduk di bangku kelas VIII (itu sama dengan kelas 2 SMP) di SMP Negeri 49 Jakarta, aku menerima surat perintah dari sekolah sebagai wakil untuk Olimpiade Sains Nasional (disingkat OSN) tahun 2008. Aku baca namaku di daftar peserta, dan aku ternyata diikut sertakan dalam bidang Matematika (catat itu, MATEMATIKA). It's all right, karena mama dan papa ku adalah guru Matematika yang sudah berpengalaman mengajarkan aku untuk Olimpiade semacam ini sejak kelas 5 SD.


Lusanya, aku datang ke salah satu SMP di kawasan Jakarta Selatan. Sekolah itu memang ditunjuk sebagai tuan rumah acara tersebut. Aku mencari namaku di daftar nama peserta bidang Matematika, dan nama ku tidak ada. (aku ulangi : TIDAK ADA) Aku menenangkan diri sejenak, meski fikiran kalangkabut kesana kemari. Tak lama, guru pendamping ku melihat nama ku disalah satu ruangan dan aku memasuki ruangan itu.

Kebingunganku tidak hanya sampai disitu. Karena ketika narasumber pun datang dan memulai pembicaraannya, did you know? materinya adalah ASTRONOMI DASAAAAR. -__-' Kau bisa bayangkan betapa bingungnya aku kawan. Jadi mulai hari itu dan 3 hari kedepannya, aku harus mengikuti pembinaan Astronomi.
entah itu suatu keberuntungan atau malah musibah. Tapi, aku menyebutnya itu Musibah yang membawa Keberuntungan.



Aku, Mila Izzatul Ikhsanti, siswa kelas VIII (saat itu) yang hanya sekedar tahu Astronomi adalah ilmu yang mempelajari Jagad Raya beserta isinya (tok) harus mengikuti pembinaan Olimpiade Astronomi. Kau tau kawan, sampai sekarang aku tidak tahu siapa yang mendaftarkan aku waktu itu.

Sama sekali tidak banyak yang aku ketahui tentang ilmu ini. Yang aku tau hanya lah, bumi adalah salah satu dari 9 planet yang mengorbit matahari dan sistem itu dinamakan Tata Surya. Sedangkan bintang-bintang itu --yeaaaah-- hanya pengisi jagad raya ini saja (fikirku). Nama bintang yang aku kenal hanyalah Canopus, Capella dan Vega, Aku tahu itu karena pernah mendengar di dalam lagu sewaktu kanak-kanak. Tapi, aku sendiri tak tau yang mana ketiga bintang itu di langit malam. Oiya, satu lagi! Bintang Kejora. Meski sekarang aku tahu bahwa itu bukanlah bintang.
Bentuk bintang yang ku ketahui dulu adalah bangun datar segi-sepuluh. Jangan salahkan aku! Karena memang semenjak aku kecil, jika aku bertanya bintang itu seperti apa, pasti aku diberikan sebuah gambar segi-sepuluh itu. So? Who's wrong? dan kenyataannya bintang itu seperti bola api layaknya matahari juga sebuah bintang. Tapi mengapa menusia sejak dini diberi pengertian bahwa matahari berbentuk bundar sedangakan bintang berbentuk segi-sepuluh? asked why?
Mengenai rasi. Rasi bintang yang ku ketahui waktu itu hanyalah 12 rasi bintang yang biasa kita jumpai di majalah-majalah. Gara-gara Horoscope, aku sempat berfikir bahwa astronomi dan astrologi itu sama. Sungguh kesalahan fatal-- fikirku sekarang--
Selebihnya, istilah seperti cluster, supernova, nebula, pulsar, quasar dan lain sebagainya hanya aku anggap sebagai sinonim dari kata "bintang"

Tiga hari aku mengikuti pelatihan itu membuat aku banyak tau tentang ilmu Astronomi. Ternyata Astronomi itu sangat sangat sangat mengesankan, menurutku, tak ada ilmu pengetahuan yang seunik astronomi. Sejak saat itu, aku rajin membuka internet untuk mencari tahu lebih banyak tentang astronomi sekalian persiapan untuk tes seleksi. Semakin aku tahu, aku semakin kegandrungan dengan ilmu ini, kawan.

Yeah, hari tes seleksipun tiba, dan lagi-lagi kesalahan sistem yang membuatku pusing sebelum bertanding. Bagaimana tidak, namaku terpampang di dibang Fisika (aku ulangi : FISIKA) Aku seperti orang aneh, memasuki ruang tes fisika dengan membawa buku-buku dan materi astronomi. yaaah, kau bisa tebak, kalau aku tak akan bisa lolos seleksi. Tapi, tak apa. Who cares?

Kecitaanku dengan astronomi tidak berhenti sampi saat itu saja, aku masih tetap mencari-cari lebih luas tentang astronomi. Meski saat kelas IX aku sempat tidak memperhatikan ilmu ini dikarenakan sibuk menghadari UAN, UAS dan jenis Ulangan Akhir lainnya.

Tapi, saat aku duduk di bangku SMA, aku mulai lagi mempelajari astronomi. Aku memberanikan diri menerima tawaran guruku untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional bidang Astronomi tahun 2010. Dan itu menjadikan aku saat ini sedang berjuang membawa nama Sekolah ku --SMA Negeri 48 Jakarta-- di tingkat Provinsi yang akan diseleksi untuk ketahap berikutnya tanggal 2 Juni 2010. (ouuuh, doakan aku semoga sukses kawan.)

Jadi, menurutku, kesalahan sistem itu adalah pintu masuk ke jalan baru hidupku. Aku yakin, Allah swt yang mengatur ini semua. Tanpa kesalahan sistem itu, mungkin aku tidak pernah tau dan tidak akan mau tau tentang ilmu Astronomi yang luar biasa ini. Aku akan berusaha semaksimal mungkin dalam kompetisi Olimpiade itu, tapi, Astronomi-ku bukanlah OSN. Aku hanya ingin mendapatkan ilmu sebanyak mungkin yang aku bisa. yak! berlari sejauh yang aku bisa.

Sekedar itu yang ingin aku ceritakan.
Entah sampai kapan aku akan menjadikan Asrtronomi sebagai hobi ku. Ku harap aku tak pernah menemukan kata bosan.

Tips, untuk kau yang ingin berkecimpung di dunia Astronomi, saran ku : Pelajari astronomi tidak hanya dengan otak, tapi juga dengan hati, karena semakin kau tahu banyak tantang Astronomi, semakin kau tau betapa Maha Dahsyatnya Allah swt.

itu saja. :)  oiya semboyan yang tidak akan aku lupakan "Jadilah Bintang dengan Belajar Bintang-Bintang"

2 komen:

  1. Great at All.. sama aq jg cinta bgt ama astronomi, tp lum brhasil wat kul d astronomi itb.. nd lum tw bgitu bnyk, tp Cintaku pdNya ingin ku lampiaskan melalui astronomii :D.. LAm knal y Milaa ^^

    ReplyDelete
  2. Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang, (QS.Ash Shaaffat 37:6).

    ReplyDelete

waktunya komentaaar